Ibu..
sebenarnya telah lama aku ingin berkata-kata seperti ini
tapi
entah aku yang terlalu gengsi atau bagaimana aku tidak tau


Ibu..
maafkan aku, aku tau disini tugasku itu belajar
tapi, aku malah banyak main, main, dan main
padahal selalu kau pesankan agar aku menyeimbangkan antara keduanya
tapi kadar bermain selalu lebih banyak daripada belajar


Ibu..
maafkan aku jika aku mungkin tidak pernah mengindahkan nasehatmu
kau selalu mensehatkan hal-hal baik padaku, tapi aku selalu membangkang
menganggap diriku hebat, hebat sekali
sampai lupa diri bahwa aku salah, terlalu salah


Ibu..
maafkan aku yang selalu merepotkan
mungkin aku selalu menghubungi jika kekurangan uang saja, mengomel
marah jika tak segera dikirim
tapi, jika kau menghubungiku aku selalu sibuk
terlalu sok sibuk
entah sedang inilah itulah, padahal mungkin kau hanya ingin dengar suaraku
menanyakan keadaan apakah aku baik-baik saja disini
tapi aku terlalu sok sibuk


Ibu..
aku masih ingat saat itu, saat aku merasa paling sulit
aku masih ingat kau selalu bilang, bahwa kau akan selalu mendoakanku disetiap waktu
tanpa jeda
agar aku merasa kuat, agar aku merasa baik-baik saja
agar aku merasa tak sendiri
tapi apa yang kuperbuat?
saat sudah bisa merasa berdiri sendiri, merasa punya banyak teman
aku sombong
keseringan bermain, lupa menghubungi
hanya mendoakan dikala 5 waktu, doa standar mungkin


Ibu..
sejujurnya aku malu, disaat teman-temanku dengan bangganya memenangkan lomba ini-itu
membawa bawa piala
hadiah berjuta-juta
lihatlah aku, apa yang aku lakukan
aku mungkin sampai saat ini belum pernah membanggakan dirimu
hanya selalu merepotkan, tak pernah memberi lega
bahkan lebih merepotkan saat aku jauh denganmu
tapi, lihatlah kau selalu saja tersenyum
mendukungku
mengetahui aku baik-baik saja kau sudah bahagia


Ibu..
hanya kau satu-satunya orang yang paling mengkhawatirkan ketika aku sakit
padahal sakit sepele, hanya batuk pilek biasa
tapi kau selalu khawatir tak karuan
mungkin selalu ingin menghampiri
tapi terhalang jarak ratusan kilometer
tapi apa yang terjadi ketika kau sakit
kau menutupinya, ibu
sebisa mungkin agar aku tak tahu
sebaik itu kau menyembunyikannya
dan aku pun mungkin tak pernah mengetahuinya


Ibu..
terlalu banyak hal kesalahan yang kuperbuat
entah harus berapa puluh juta kata agar bisa mewakilinya
tapi aku tak mampu, untuk menulis sampai disini saja air mataku sudah membanjir
emosiku tak terjaga


Ibu..
kau ibu paling hebat yang aku punya
ibu yang paling cantik, tak ada tandingannya
ibu paling baik, tak ada duanya
ibu paling bijaksana
ibu yang aku kagumi, sangat


Ibu..
maaf, maafkan aku
maafkan atas segala kerepotan, kenakalan yang telah dan mungkin akan kulakukan lagi
maaf, aku tak sanggup mengatakan hal ini secara langsung
anakmu ini, terlalu gengsi
atau terlalu pemalu
maaf, ibu
ingin rasanya aku bersujud meminta maaf
tapi mungkin aku terlalu ego
ingin membunuh ego tapi tak tau bagaimana caranya


Ibu..
maaf, maafkan aku
entah apalagi yang harus kukatakan agar hati ini merasa lega
maafkan aku ibu
sejujurnya aku sangat rindu padamu
teramat sangat rindu padamu
tapi selalu saja, rinduku padamu tak akan pernah sebesar rindumu padaku
aku tau itu
ibu maafkan aku..
aku rindu..