kalo di itung itung aku udah lumayan lama tinggal di kota orang ini, Yogyakarta
kota yang terkenal ramah, kota pelajar, termasuk salah satu kota besar
aku menginjakkan kaki di bumi Yogyakarta ini dari tanggal 26 April 2011, 5 bulan sudah aku berada di kota ini
awalnya aku gak pernah menyangka kalo aku bakalan lama banget disini, awalnya aku pikir berada disini hanya untuk sementara dan kemudian aku pulang ke kota kelahiranku Pontianak untuk merayakan hari kelulusan SMA bersama teman teman ku
sayang, apa mau dikata kalimat
MANUSIA HANYA BISA BERENCANA DAN PADA AKHIRNYA HANYA ALLAH YANG MENENTUKAN SEGALANYA
sangat tepat untuk merincikan keadaanku saat itu :(
aku benar benar belajar agar bisa hidup mandiri disini
dan selama 4 bulan kemarin, aku benar benar menyadari bahwa hidup mandiri itu tidak semudah yang kau bayangkan
terlebih bila kau adalah orang baru di kota orang dan belum memiliki  teman
rasanya tidak ada orang yang perduli akan penderitaanmu
dan pada akhirnya aku sering mengobrol dengan mbak penjaga di kosanku, dia bercerita tentang kisah hidupnya
bagaimana ia harus bekerja setelah tamat SD dan memilih merantau ke kota besar untuk bekerja, bukan untuk belajar sepertiku
miris
aku benar benar sedih ketika mendengar kisah hidupnya
betapa penderitaanku yang selama ini tidak ada apa apanya
dangkal, aku cengeng
baru hidup sendiri dan masih dibiayai orang tua saja mengeluh
aku langsung menangis menyadari semuanya karna aku lalai untuk bersyukur, aku masih diberi kelebihan yang sangat banyak
aku berjanji setidaknya walaupun sedikit aku harus berjuang agar bisa membuat kedua orang tuaku bahagia :)
setidaknya biarpun kecil aku harus tetap istiqomah berbagi pada sesama
setidaknya walaupun aku tidak dipandang, aku harus berguna untuk orang lain
setidaknya walaupun aku tidak berguna, aku harus selalu menolong teman-temanku
setidaknya walaupun aku tidak memiliki segalanya yang kuinginkan, aku HARUS SELALU BERSYUKUR bahwa nikmat yang telah diberikanNya tiada tara banyaknya :)

tersenyum dan bersyukurlah walau hanya remahan roti yang kau punya