Minggu, 18 November 2012
suatu hari akan ada saat dimana kamu tidak akan sempat mendengarkan
terlalu sibuk dengan urusanmu
terlalu sibuk dengan prioritasmu yang akan datang
suatu hari tidak akan ada lagi saat dimana saling bertukar cerita, bertukar pikiran, pendapat, berdebat
lagi-lagi alasan kesibukan
sibuk ini itu, entah apa kegiatannya
suatu hari yang ada hanya saling bertanya kabar, "halo, apa kabar?"
kemudian tidak ada lagi kelanjutan setelah itu
suatu hari ketika masanya akan datang
lalu kita semua berpencar atau mungkin menghilang
menjalani kehidupan yang baru (lagi)
suatu hari ketika rindu datang, dan masing masing hanya bisa melihat potret kenangan
suatu hari ketika semua tiba tiba menghilang, pergi dari kehidupan
suatu hari ketika hal yang sudah berulang kali telah dijalani, tapi tidak akan pernah terbiasa
perpisahan...
suatu hari kamu pasti akan merindukan saat ini
-wny-
-
Label:
LIFE
|
0
komentar
Jumat, 02 November 2012
"Dalam proses kepergian, lazimnya yang pergi selalu lebih ringan dibandingkan yang ditinggalkan. Lebih ringan untuk melupakan. Yang pergi akan menemui tempat-tempat baru, kenalan-kenalan baru, kehidupan-kehidupan baru, yang pelan tapi pasti semua itu akan mengisi dan menggantikan kenangan lama. Sementara yang ditinggalkan lazimnya tetap berkutat dengan segala kenangan itu"
-Tere Liye-
Label:
quotes
|
0
komentar
Minggu, 28 Oktober 2012
Terkadang, membuat orang lain bahagia itu
jauh lebih membahagiakan daripada meraih kebahagiaan itu untuk kita sendiri :)
-kha
berkorban kebahagiaan? why not?
selama itu bisa memberikan kebahagiaan lebih untuk orang lain
kita hidup untuk menjadi manusia berguna bukan?
apa gunanya kamu egois?
selalu mementingkan diri sendiri, bahagia sendiri
jika begitu, bahagiamu tidak akan pernah cukup, bahkan untuk dirimu sendiri saja mungkin kurang
tidak ada salahnya untuk sesekali berkorban
percayalah, kamu tidak akan kekurangan :)
-wny
kamu, sudah bahagia hari ini?
Label:
quotes
|
0
komentar
Rabu, 17 Oktober 2012
Bagaimana rasanya ketika hati, mulut dan perbuatan berjalan tidak seimbang. Berat sebelah. Capek. Sudah berusaha sebaik mungkin, tapi masih saja ada tuntutan disana-sini. Waktuku terbatas. Tidak terlalu mencukupi untuk itu semua.
Bagaimana rasanya ketika kamu terlalu fokus untuk satu hal, mencoba juga untuk fokus ke hal lain. Hasilnya? Hancur. Berantakan. Ruwet.
Salahku? Ya, pastinya.
Bagaimana ketika janji-janjimu itu terbengkalai? Membuat seluruh kepercayaan hilang?
dan ironinya tidak hanya pada satu dua orang. Miris.
Maaf, mungkin aku kurang mengerti sebelum aku minta dimengerti.
Maaf, mungkin aku kurang bisa untuk mengatur segalanya, waktuku, hidupku.
Maaf, untuk segala ketidakbergunaan dan kesia-siaan.
Maaf, mungkin aku salah satu penyebab perpecahan.
Maaf, maafkan aku..
-wny-
Label:
LIFE
|
0
komentar
Minggu, 07 Oktober 2012
Sehabis bercerita dengan seorang sahabat, tentang apa saja. Tentang kehidupannya ada yang berubah, tentang kehidupanku yang mungkin juga akan berubah. Tentang rasa, perasaan, sedih, kesenangan. Semuanya :)
Tentang ceritanya yang mempertahankan sesuatu, berjuang, bertahan tapi akhirnya takdir berkata apa, lain dari kehendak yang diinginkan. Aku juga bisa bilang apa? Menghibur seadaanya, aku tidak terlalu pandai melakukannya. Tapi apapun aku akan selalu mendukung, apapun itu demi kebaikan.
Terimakasih telah mengajarkanku tentang sebuah prinsip yang dahulu kujunjung tinggi, tapi ternyata ada kesalahan disana. Fatal.
Dan akhirnya telah kucoret dari baris pertahanan prinsip :')
Terimakasih telah mengajarkanku untuk tidak meng-kotak kotak- kan perasaan. Tidak seharusnya aku seperti itu. Mengungkung mereka, mencegahnya keluar. Sebuah kesalahan.
Terimakasih telah menyadarkanku akan sebuah pemikiran :)
Tidak ada kata terlambat untuk merubah dan berubah, asalkan semuanya demi perubahan diri lebih baik, lebih positif.
kisah yang hampir sama, dengan peran, waktu, tokoh dan tempat yang berbeda
just thankyou so much @dinnhanifah :D
-wny-
Label:
LIFE
|
0
komentar
Senin, 24 September 2012
Mungkin, salah satu hal yang paling sulit dilakukan di dunia ini adalah melepaskan sesuatu yang bukan untukmu.
-namarappuccino
Label:
about _______
|
0
komentar
Rabu, 19 September 2012
Tapi entah kenapa tiba-tiba saja saat itu muncul keinginan di luar kebiasaan. Aku ingin berangkat ke kampus naik kereta api. Pikirku, yah sekali-kali tak apalah, lagipula aku kuliah jam satu siang dan sekarang masih jam sebelas. Setengah dua belas aku sampai di stasiun kereta Lenteng Agung. Bagi orang lain, mungkin hal ini sangat membuang-buang waktu.
Sampai stasiun, menunggu kereta. Padahal kalau aku mau lebih cepat sampai kampus, cukup naik angkot satu kali lagi ke arah Depok. Tetapi aku tetap menunggu kereta jurusan Bogor tiba. Memang, aku hanya turun tiga stasiun berikutnya, yaitu stasiun Pondok Cina.
Sambil menunggu kereta tiba, kubuka tas dan kuambil salah satu buku yang dihadiahkan oleh salah seorang sahabat pada milad (ulang tahun-red)-ku Oktober lalu. Hampir pukul dua belas kereta api jurusan Bogor baru tiba. Kulangkahkan kaki kananku masuk ke dalam kereta. Setelah melihat sekeliling, tak ada tempat duduk kosong. Berdiri pun tak apa. Lagipula alat transportasi rakyat murah meriah begini, untung-untungan bisa dapat tempat duduk.
Tak jauh dari tempatku berdiri, seorang anak laki-laki kecil penjual kue yang kutaksir usianya baru enam tahunan menjajakan dagangannya. Satu hal yang membuatnya berbeda dengan pedagang lainnya di kereta yang aku tumpangi, adalah caranya menawarkan kue dagangannya. Saat ia menghampiriku, dia menawarkan dagangannya kepadaku sama seperti yang ditawarkannya kepada penumpang kereta lainnya.
"Kakak, apakah Kakak mau membeli kue? Hanya lima ratus rupiah saja, Kak," tawarnya.
"Nggak Dik, makasih, " jawabku.
"Baiklah. Permisi Kak." tanpa berlama-lama, anak itu segera meninggalkanku dan kembali menawarkan dagangannya kepada penumpang kereta yang lain dengan pertanyaan yang sama.
Dalam hati aku bergumam, hari gini masih ada jajanan harga lima ratus? Modalnya berapa? Aku terus memperhatikan anak laki-laki kecil itu. Sejurus kemudian, anak itu kembali menghampiri salah seorang penumpang kereta yang telah ditawari kue jualannya barusan.
"Mungkin untuk bekal di tempat kerja, Kak?" tanyanya kembali dengan penuh harap yang ditawarinya barusan bersedia membeli kue dagangannya itu. Kembali si penumpang tersebut menolak tawaran anak penjual kue dengan sama ramahnya. Anak itu pun meninggalkan gerbong kereta tempat aku berdiri dan ia menuju ke gerbong sebelah. Untuk menjajakan kue jualannya tentunya.
Segenap rasa sesal memasuki hatiku saat melihat bocah penjual kue itu berjalan menuju gerbong sebelah. Jadi kasihan aku terhadapnya. Kenapa pula tidak kubeli kue jualannya? Cuma lima ratusan dan penumpang satu gerbong tidak ada yang mau membeli kue jualannya. Padahal masih ada dua lembar ribuan di saku kemejaku, tapi urung kukeluarkan untuk membeli kue itu. Ah, penyesalan memang selalu datang belakangan.
Baru saja anak laki-laki penjual kue itu hendak masuk ke gerbong sebelah, seorang pria setengah baya memanggilnya. Pikirku, mungkin pria tersebut berniat membeli kue anak tadi. Segera anak penjual kue itu berbalik setelah dipanggil oleh pria yang duduk tidak jauh dari tempatku berdiri.
"Ini untuk adik, " katanya sambil memasukkan (sedikit memaksa) selembar uang sepuluh ribuan ke dalam saku anak penjual kue tadi. Tanpa sempat bicara, bahkan mengucapkan terima kasih pun belum, si anak sudah diminta untuk segera melanjutkan aktivitas menjual kue-kuenya. Anak tersebut hanya tersenyum diam dan melanjutkan berjalan ke gerbong sebelah.
Yang mengherankan, justru sebelum ia masuk ke gerbong sebelah, anak penjual kue tersebut memberikan uang yang diterimanya barusan kepada sepasang pengemis buta (yang menurut dugaanku mereka suami-isteri) yang berada di gerbong yang kami tumpangi. Aku masih saja terus memperhatikan bocah kecil itu. Bahkan kuperhatikan, pria setengah baya yang barusan memberikan uang tersebut juga memperhatikannya.
Dan benarlah dugaanku, pria tersebut memanggil bocah penjual kue tadi dan menanyakan kenapa uangnya diberikan kepada pengemis buta. Anak itu hanya menjawab,
"Emak saya bilang saya tidak boleh mengemis. Saya hanya boleh menerima uang kalau ada yang membeli kue dagangannya," jelasnya dengan bahasa Indonesia yang begitu baik dan benar.
Deg! Tergetar hati ini mendengar jawaban bocah penjual kue itu.
"Tapi saya ngasih uang emang buat kamu, sedekah," lanjut pria setengah baya kemudian.
"Uang sedekah juga sama saja dengan saya mengemis. Emak bilang saya harus jualan kalau mau mendapat uang, bukan mengemis," jawab bocah penjual kue itu membuat desiran dalam hatiku semakin menjadi.
"Emang kalo saya beli kue kamu semuanya berapa?" tanya pria setengah baya itu setelah beberapa saat terdiam.
"Dua puluh ribu rupiah, Pak, " jawab si bocah singkat.
Tak lama kemudian, pria setengah baya itu mengeluarkan selembar uang dua puluh ribuan dari dompetnya yang ia serahkan kepada bocah penjual kue yang masih tidak kuketahui siapa namanya.
"Ini, saya beli semuanya ya?" pinta pria setengah baya itu dan langsung si bocah dengan sigap membungkus semua kue dagangannya lalu diberikannya kepada pria setengah baya yang masih mengulurkan selembar uang dua puluh ribuan.
"Terima kasih, Pak, semoga rezekinya berkah, " ujar si bocah penjual kue itu sambil menerima uang dua puluh ribuan darinya dengan penuh senyum. Ah, doa yang menyejukkan, batinku.
Tak terasa kereta sudah sampai di Stasiun Pondok Cina. Banyak juga penumpang kereta yang turun. Termasuk bocah penjual kue tadi. Tampak kesenangan meliputi wajahnya dengan nampan kue yang telah kosong. Mungkin ia akan kembali pulang. Pastilah ibunya merasakan kesenangan yang tak jauh berbeda dengan dirinya, pikirku.
Sepanjang perjalanan menuju kampus tercinta, hati dan pikiranku masih saja tertuju pada bocah laki-laki penjual kue di kereta tadi. Di tengah kesulitan hidup, seorang anak kecil dengan sebegitu konsistennya tetap teguh menjaga harga dirinya dari meminta-minta kepada orang lain. Dia yakin bahwa dengan berusaha, segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya. Bukan dengan berpangku tangan, mengemis, memohon belas kasihan orang lain, karena kita memang hanya boleh memohon belas kasih padaNya.
Seorang bocah yang usianya mungkin hanya terpaut satu tahun lebih tua dari keponakanku di rumah, sudah harus turut merasakan pahitnya kesulitan hidup. Terlintas dalam pikiranku seandainya yang menjadi bocah tadi adalah keponakanku. Ah, tak tega aku. Bahkan untuk membayangkannya saja. Keteguhan hatinya yang tidak menjadikan tubuh kecilnya sebagai alat mengundang rasa kasihan orang lain patut kuacungi jempol. Ia tahu bahwa semua rezeki sudah diatur secara adil oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tak ada satu pun makhluk kecuali sudah ditetapkan rezekinya. Tugas kita adalah menjemput dan mencari berkah dari karunia Tuhan tersebut.
Bila ingat diri ini yang mudah mengeluh dan merasa lemah, tentu aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bocah penjual kue tadi. Seharusnya aku bersyukur, rasa lelah yang kurasakan karena harus mencari penghasilan tambahan untuk biaya kuliah dengan mengajar dan berjualan kue juga pastilah tidak selelah bocah kecil tadi. Bersyukur, karena aku masih bisa kuliah, di saat banyak orang lainnya yang putus sekolah.
Terima kasih ya Tuhan. Rasa syukur tak terhingga terus kulafalkan atas hikmah yang kudapat hari itu. Waktu yang lebih lama kubutuhkan untuk menunggu kereta ternyata tak sebanding dengan pelajaran berharga yang disampaikan olehNya melalui kehadiran bocah kecil penjual kue di kereta tadi. Mungkin keadaannya akan berbeda bila aku tidak naik kereta ke kampus hari itu.
_____
Sumber: Anonim. Saya berusaha melacaknya di google, tapi banyak sekali. Dan tidak tahu siapa yang pertama kali mempostingnya. Sepertinya dari eramuslim.Sengaja tanpa saya edit. Tidak sempat. Maafkan. Dan sepertinya dengan bahasa aslinya sudah bagus.
Ngomong-ngomong, kita mau mengeluh tentang apa hari ini? Lagi?
_____
Sumber: Anonim. Saya berusaha melacaknya di google, tapi banyak sekali. Dan tidak tahu siapa yang pertama kali mempostingnya. Sepertinya dari eramuslim.Sengaja tanpa saya edit. Tidak sempat. Maafkan. Dan sepertinya dengan bahasa aslinya sudah bagus.
Ngomong-ngomong, kita mau mengeluh tentang apa hari ini? Lagi?
Label:
LIFE
|
0
komentar
Senin, 17 September 2012
Selamat malam, ombak..
apa kabarmu? Apakah pekat malam masih setia menemanimu berjuang, bergulat dengan cadas pantai?
apakah bintang masih terus menyemangatimu?
aku harap, iya
Selamat malam, ombak..
aku sudah merencanakan mengunjungi tempatmu kembali, berusaha mencari tempat untuk menetralkan emosi dan seluk beluknya
tapi lagi-lagi ada satu dua yang menghalang
dan lagi, aku tak mungkin nekat untuk kesekian kali
Selamat malam, ombak..
pada akhirnya apa yang pernah kukatakan padamu terjadi juga
dan lagi lagi satu dari daftar janji terlanggar
dalam rentang waktu tak terdefinisi..
-wny-
Label:
about _______,
LIFE
|
0
komentar
Kamis, 06 September 2012
1. Kita akan saling mengenang, bukan? Atau hanya aku saja yang akan melakukannya?
2. Seberapa kuatpun kamu bertahan, nanti kamu akan dihadapkan pada suatu titik. Dimana kamu harus melepaskan.
3. Karna harapku, sudah selayaknya kisah ini berjalan seperti seharusnya. Atau memang seharusnya itu seperti ini?
4. Terkadang lelah menghampiri, membisikkan sesuatu apakah hati akan tetap tinggal, menggoyahkan.
5. Kau tau, sudah hampir beribu kali aku mencoba untuk menjauh. Tetapi, lagi-lagi ada yang tidak rela. Pada akhirnya kembali lagi, seperti magnet.
6. Mungkin aku yang tak akan pernah tau arti sebuah kesempatan.
7. Lelah karna aku akan terus menebak-nebak akhir cerita.
-wny-
Selasa, 28 Agustus 2012
Selamat malam, ombak..
Sudah berapa lama aku tak mengunjungi tempatmu, mendengarkan damai suara itu. Damai, menyenangkan. Kau tau, seberapa kesalpun hatiku, walaupun aku sedang berada dalam puncak kemarahan tertinggi dan terhebat. Mendengarkanmu menerjang karang-karang itu, selalu membuat perasaanku nyaman. Hebat.
Memang tak akan pernah ada yang bisa menandingi ciptaanNya.
Kau tau, aku pernah berkata pada hatiku bahwa aku tak akan mengunjungi tempatmu lagi. Ada satu dua alasan yang membuatku begitu. Tapi tetap saja aku goyah. Mana ada hal lain yang bisa membuatku mendamaikan hati ini. Membuatnya berhenti meletup letup, bergejolak.
Aku rindu desiran angin ketika kau membawa air kehidupan itu
Aku rindu ketika kau datang berkejaran, saling mendahului mendekatiku, menggelitik kakiku
Aku rindu rasi bintang yang selalu menemanimu setiap malam
Aku rindu, suaramu memecahkan keheningan tapi tetap menentramkan
Aku rindu, ketika kau menerjang karang-karang seperti sedang berjuang untuk menghancurkannya dalam diam
Aku rindu segalanya
Dan akhirnya aku mengunjungi tempatmu, waktu itu. Sore di kotaku. Suasana yang agak berbeda, banyak orang disana dan aku tidak begitu suka. Tapi menyenangkan bisa menyempatkan diri melihatmu mengantarkan sang matahari kembali ke peraduannya. Indah.
Kau tau, ombak..
Ada banyak cuplikan kisah yang berlalu lalang di kehidupanku. Ada banyak pertemuan disana. Ada satu yang sedikit banyak merubah hidupku, pola pikirku. Entah itu pertemuan yang salah atau benar aku tidak tau.
Selalu ada hal baik dalam jenjang pertemuan itu.
Kau tau, ombak..
Ada yang terlalu banyak yang tak tersampaikan. Ah ya aku itu, selalu seperti itu. Ada yang aku simpan dalam-dalam sampai sampai tak bisa kugali lagi keluar kehidupan. Ada yang masih kuingat dan tak akan aku bicarakan. Ada yang begitu saja aku lupakan. Ya, beginilah aku, ombak. Aku dan lika liku kehidupanku. Aku tau tidak begitu menyenangkan, bukan?
Kau tau, ombak..
Ketika kau telah menemukan dan berkisah dalam satu pertemuan.
Kau tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi esok, lusa atau nanti.
Kau tak akan pernah tau..
-wny-
Label:
about _______
|
0
komentar
Jumat, 17 Agustus 2012
Iseng-iseng buka-bukain alamat blog yang ditampilin di bio twitter orang-orang dan aku menemukan satu cerita yang bener-bener "nyes" banget T__T
salah satu blog kakak kelasku yang dari keisengan dan kenekatannya, akhirnya dia bisa ikut pertukaran pelajar di China selama setahun :O
oke, aku tau kisah pertukaran pelajar ini mungkin biasa saja, tapi bagiku orang-orang yang bisa mendapatkannya itu sungguh luar biasa, dan kata-katanya yang bikin aku tersentak adalah
" Aku adalah mahasiswa biasa yang ingin membanggakan kedua orang tuanya dengan tangannya, karena ia merasa tak mampu membalas seluruh kebaikan orang tuanya. Satu tahun setengah aku telah menimba ilmu yang silih berganti datang menghampiri. Namun di hati kecilku berkata dapatkah aku membanggakan kedua orang tuaku hanya dengan menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja dengan kemampuan yang terbatas. "
dan sekarang pertanyaannya, dapatkah aku? dapatkah kita?
apa usahaku yang sudah mengarah untuk "membahagiakan orang tua itu"? well, BELUM ada
ya Allah, maafkan aku. Aku bukannya cuma omong kosong, tapi aku benar-benar ingin mewujudkan hal itu. Aku tau Ibu Bapak menginginkan aku melakukan hal luar biasa yang membuat mereka bangga memiliki anak sepertiku.
dan lihatlah apa yang aku lakukan, sejak kapan aku mengubur mimpiku sedalam ini? Sejak kapan aku berfikir aku bermimpi terlalu tinggi dan terlalu bodoh dan lemah untuk mewujudkannya?
WAKE UP, WEN !
tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk diwujudkan, selama kamu selalu dalam langkah yang hebat untuk mencapainya !
bangun lagi mimpimu, kokohkan dia dengan segala usaha, semangat dan tangisan untuk mencapainya :)
ini blognya :D
selamat kembali mewujudkan mimpi :)
hello japan, when we will meet? :')
i really wanna run to youuuuuu
and really wanna meet them ! POWER RANGERS TURBO ! :D
see their live action in real life, wohooo
favorite part ! when they are in their Zeo Megazord cockpit ;) |
Label:
LIFE
|
0
komentar
Rabu, 08 Agustus 2012
"Menatap langit setelah hujan reda itu begitu menyenangkannya. Ada kedamaian yang kau temukan di sana, ada kabut-kabut tipis yang menyentuh batin mu, ada bias-bias pelangi yang menarik bibir mu untuk tersenyum. Kau tak akan pernah tahu itu. Karna sering kali kau hanya mengagumi langit di saat matahari terbenam dan melewatkan saat-saat indah itu. Ketahuilah setelah tangis pasti ada tawa dan setelah hujan pasti ada langit berwarna"
-desfirawita
Label:
quotes
|
0
komentar
Selasa, 07 Agustus 2012
habis ngutak ngatik komputer rumah yang katanya ibu rusak, dan berniat mau betulin sebenernya *sok*
tapi malah kayaknya tambah rusak abis aku utak atik -__-
dan astagfirullah gak sengaja nemuin dokumen film yang jadi tugas akhir mapel Bahasa Indonesia waktu kelas 2 SMA
dan bagiku film itu sungguh aib -_-
pas nemu trus aku tonton lagi, aku skip skip doang -,-
pas nemu trus aku tonton lagi, aku skip skip doang -,-
tapi tetep aja ngakak, haha
masa-masa alay itu bagai terkuak kembali --"
"Kisah Kasih Tak Berujung" dari judulnya aja udah alay, hahaha
proses pembuatan yang sangat lamaaa dan menimbulkan kontroversi serta perpecahan kelompok tidak menjamin hasil dari film ini bagus -,-
gak mungkin filmnya aku aplot dan mempublikasikannya, itu sama aja kayak mempermalukan diri sendiri dunia akhirat -_-
jadi ini ada beberapa screenshotnya haha
Sinopsis Cerita :
Ceritanya, wenny dan hadi adalah saudara yang udah 5 taun kepisah gara-gara dulu ibunya meninggal trus bapaknya kabur dari rumah. Lalu Hadi meninggalkan rumah buat merantau dan ninggalin adeknya(wenny) sendiri. Lalu karena tidak punya biaya hidup, si Wenny ini jadi gelandangan. Tiduran di halte bis lalu ditemuin sama Tia. Tia pengen bantuin Wenny, tapi rumahnya udah gak cukup nampung orang, akhirnya si Wenny dioper ke rumah Venny(temennya Tia). Venny ini jahat. Karena keterpaksaan dia nerima si Wenny. Lalu dia punya rencana buat ngusir Wenny dari rumahnya dengan memfitnah si Wenny ini nyolong hapenya.
Venny ini punya pacar, namanya Biyan. Sejak Wenny di rumah Venny, si Biyan jadi suka Wenny.
Ternyata selama ini abangnya Wenny (Hadi) tinggal di rumah Biyan. Tapi Wenny gak tau. Hari berlalu, akhirnya si Biyan ngungkapin perasaan, ditolak. Trus gak terima, ngebut-ngebutan dan akhirnya meninggal gara-gara nabrak pohon, haha. Pada saat hari penguburannya, Wenny datang ke rumahnya dan disanalah dia bertemu abangnya kembali. Tamat.
-____________________________________________-
Cover Film |
wenny menggelandang -__- |
hari dimana abon dan hadi bertemu |
adegan paling geje sedunia, cuma demi 1 scene, rela-rela ngeluarin drum set dari dalam rumah -__- |
keluarga yang (kayaknya) bahagia |
bapak mau pergi |
proses penuduhan wenny si maling -_- |
mancing |
ibu sakaratul maut -_- |
dulunya masih punya kambing |
surat buat adek, pas abangnya pergi dengan gejenya |
scene abon nabrak pohon |
dateng mas mas, melihat abon terkapar |
ditemukan tewas |
hari berkabung |
ketemu lagi pas penguburan ornag ninggal -_- |
dan parahnya ternyata film ini ditonton oleh angkatan adek kelas dibawahku -__-
buat contoh tugas film mereka, demi langit dan bumi kenapa itu bisa terjadi :|
Label:
moments :)
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)
this is me !
- wny
- an unexpected girl. already 23th. a happy wife, unpredict,lovely,care. Already found her travelmate. blog is one of my way to scream out my mind just about everything inside this brain, part of my life, my 2nd diary :')